Thursday, April 13, 2006

Ribuan Orang Demo Tuntut Bupati Banyuwangi Mundur

Banyuwangi - Sekitar 2.000 warga menggelar aksi demo di depan kantor Bupati Banyuwangi, Jalan Ahmad Yani, Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka menuntut Bupati Ratna Ani Lestari mengundurkan diri. Aksi berlangsung sejak pukul 10.00 WIB, Kamis (4/5/2006). Hingga pukul 11.30 WIB, massa terus berdatangan menuju kantor bupati dari berbagai wilayah. Mereka datang dengan mengendarai puluhan truk dan angkutan umum lainnya. Sebagian warga mengendarai mobil pribadi dan sepeda motor. Sebelum sampai di depan kantor bupati, ribuan demonstran dicegat oleh ratusan aparat kepolisian. Kawat berduri dipasang melintang sekitar 30 meter dari pintu gerbang kantor bupati. Selain itu, ratusan polisi membuat pagar betis dengan berlapis-lapis. Tampak di barisan terdepan sebuah bendera Front Pembela Islam (FPI) berkibar-kibar. Meski hanya ada satu bendera, aksi ini merupakan aksi gabungan dari berbagai partai politik, LSM dan ormas. Suroso, koordinator lapangan yang mengenakan busana hitam-hitam mendesak kepada Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari untuk mengundurkan diri hari ini juga. Bila tidak, Suroso mendesak DPRD Banyuwangi menggelar sidang istimewa yang ditandatangani seluruh fraksi untuk melengserkannya. Ratna dinilai demonstran mempunyai sejumlah dosa. Antara lain pemecatan kepala sekolah dan penggratisan biaya sekolah yang diskriminatif. Ratna terpilih menjadi Bupati Banyuwangi dalam pemilihan kepala daerah beberapa bulan lalu. Ia menang mutlak, meski ia hanya dicalonkan oleh partai-partai gurem. Dalam pilkada, Ani mengalahkan saingan terdekat, Ketua DPRD Banyuwangi Wahyudi yang diajukan oleh PKB. Kehidupan Ratna cukup unik. Suaminya juga seorang bupati di Jembrana, Bali. Jadi mereka merupakan pasangan suami istri satu-satunya di Indonesia yang sama-sama menjadi bupati. Risikonya, mereka pun hidup terpisah. (jon/)

No comments:

Post a Comment